Selasa, 01 Oktober 2019

Ringkasan Syarah Hadits Arba'in (Hadits Ke-16)


JANGAN MARAH
 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلاً قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهِ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَوْصِنِي، قَالَ: لاَ تَغْضَبْ فَرَدَّدَ مِرَاراً، قَالَ: لاَ تَغْضَبْ. رواه البخاري
Dari Abu Hurairah rodhiyallohu ’anhu, ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam, “Berilah aku wasiat.” Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda, “Jangan marah!” Dia bertanya berulang-ulang dan tetap dijawab, “Jangan Marah!” (HR Bukhori)
Status Hadits dan Takhrijnya
Shahih: HR. Al-Bukhari (no. 6116), dan Ahmad (II/362, 466).
Kedudukan Hadits
Hadits ini berisi tentang adab yang sangat penting.
Rahasia Di balik Jawaban Rasulullah
Rasulullah shollallohu ‘alaihi wasallam berulang kali diminta wasiat atau nasihatnya oleh para sahabat. Jawaban yang diberikan oleh Rasulullah berbeda-beda. Rahasia perbedaan jawaban tersebut menurut ulama ada 2, yaitu:
1.     Disesuaikan dengan keadaan orang yang bertanya. Artinya jawaban Rasulullah shollallohu ‘alaihi wasallam adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh orang yang bertanya terkait dengan keadaannya.
2.     Demi beragamnya wasiat yang sampai kepada umat. Maksudnya karena setiap wasiat Rasulullah shollallohu ‘alaihi wasallam pasti akan ditularkan kepada yang lain, maka Rasulullah meragamkan jawaban.
Jangan Marah
Perintah Rasulullah untuk tidak marah mengandung 2 penafsiran, yaitu:
1.     Maksudnya tahanlah marah, yaitu ketika ada sesuatu yang membuat marah maka berusahalah untuk tidak melampiaskan kemarahannya.
2.     Menghindarkan diri dari sebab-sebab yang mendatangkan kemarahan.
Terapi Ketika Menghadapi Kemarahan
Ada beberapa cara untuk terhindar dari melampiaskan kemarahan, di antaranya:
1.     Duduk, jika ketika marah dia dalam keadaan berdiri.
2.     Mengucapkan kata-kata yang baik.
3.     Berwudhu. 

0 komentar:

Posting Komentar